Pesantren Darul Irsyad Tegaskan Peran dalam Mendukung Kesehatan Santri melalui Partisipasi di Pertemuan Nasional Penguatan Pendidikan Kesehatan

Pesantren Darul Irsyad Tegaskan Peran dalam Mendukung Kesehatan Santri melalui Partisipasi di Pertemuan Nasional Penguatan Pendidikan Kesehatan

Depok, 28 Agustus 2024 – (AT)

Sebagai bagian dari upaya memperkuat kesehatan dan kesejahteraan santri, Pesantren Darul Irsyad, melalui Kepala Madrasah Aliyah Ust. Abdul Rahman Taufiq, mengambil peran aktif dalam “Pertemuan Penguatan Pendidikan Kesehatan di Pesantren” yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung dari 28 hingga 30 Agustus 2024 ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat implementasi program “Pesantren Sehat,” sebuah inisiatif nasional yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan santri di lingkungan pesantren.

Kementerian Kesehatan terus berkomitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk di lingkungan pesantren. Sebagai upaya mendukung program Pesantren Sehat, Kemenkes telah mengembangkan bahan ajar kesehatan yang praktis dan informatif. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan mengintegrasikan pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum pesantren. Materi yang disajikan mencakup berbagai aspek kesehatan, mulai dari gizi seimbang, kebersihan lingkungan, pencegahan penyakit menular, hingga perlindungan terhadap anak/santri. Kemenkes telah melakukan pengembangan perangkat ajar kesehatan berdasarkan 22 Topik Kesehatan. 154 Perangkat Ajar yang telah disusun dan 104 bahan ajar telah diunggah ke dalam PMM (Platform Merdeka Mengajar). Bentuk-bentuk berupa komik-komik untuk bisa mengajarkan bahan ajar. Bukan hanya narasi gurutapi bisa berbentuk audio dan video, yang bisa didownload di website ayosehat.kemenkes.

Acara tersebut melibatkan perwakilan dari 27 pesantren yang tersebar di 24 provinsi di seluruh Indonesia, serta dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan dari provinsi yang ada, serta berbagai undangan dari Ketua Asosiasi Pondok Pesantren (RMI), Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, Yayasan Santri Peduli Negeri, serta
peserta dari Lintas program terkait di Kemenkes. Kegiatan ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam mewujudkan lingkungan pesantren yang sehat, aman, dan mendukung perkembangan para santri.

Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, yang menekankan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi kesehatan dan membangun kebiasaan hidup sehat di kalangan santri. Menurut dr. Maria, program “Pesantren Sehat” tidak hanya berfokus pada pencegahan penyakit, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup para santri melalui pendidikan kesehatan yang terintegrasi.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH., memberi sambutan pada sesi pembukaan
dr. Maria Endang Sumiwi, MPH

Selain sambutan dari dr. Maria, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, juga hadir untuk memberikan pandangan terkait promosi kesehatan di lingkungan pesantren. Dalam presentasinya, dr. Elvieda menyoroti pentingnya pendekatan yang inklusif dan berbasis komunitas dalam mengembangkan program kesehatan di pesantren. Ia juga menekankan perlunya dukungan dari semua pihak, termasuk dari pengurus pesantren, santri, dan masyarakat sekitar, untuk memastikan keberhasilan program ini.

Dari Kementerian Agama, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Dr. Basnang Said, memberikan pandangan mengenai pentingnya integrasi pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum pesantren. Ia menekankan bahwa kurikulum yang holistik, yang menggabungkan pendidikan agama dengan pengetahuan kesehatan, akan menghasilkan santri yang tidak hanya saleh dan berilmu, tetapi juga sehat jasmani dan rohani. Dr. Basnang juga mendorong pesantren untuk menjalin kerja sama erat dengan instansi kesehatan setempat guna mendukung pelaksanaan program kesehatan secara berkelanjutan.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Basnang Said, ketika menyampaikan materi Kebijakan Kesehatan untuk Pesantren
Dr. Basnang Said

Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga hadir untuk menyampaikan materi mengenai konsep “Pesantren Ramah Anak”. Materi ini difokuskan pada upaya menciptakan lingkungan pesantren yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga mendukung perkembangan emosional dan mental para santri, khususnya santri perempuan. Dalam paparannya, perwakilan tersebut menekankan pentingnya pesantren sebagai tempat yang melindungi santri dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta memastikan kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

Acara ini juga menampilkan sesi khusus yang dipandu oleh Yayasan Santri Peduli Negeri (SAPIN), yang memperkenalkan “Perangkat Ajar Pesantren Sehat”. Perangkat ajar ini dirancang untuk memudahkan pengajar di pesantren dalam menyampaikan materi kesehatan kepada para santri. SAPIN memaparkan berbagai metode pengajaran yang dapat diadopsi oleh pesantren, dengan fokus pada penyampaian informasi yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari santri.

Selain itu, salah satu sesi penting dalam pertemuan ini adalah diskusi mengenai Draft Pedoman Pesantren Sehat yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan. Dalam diskusi tersebut, para peserta diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terhadap draft pedoman yang diharapkan akan menjadi panduan komprehensif bagi seluruh pesantren di Indonesia. Diskusi ini berlangsung dengan antusias, di mana berbagai ide dan perspektif dibahas secara mendalam untuk menyempurnakan pedoman tersebut sebelum diimplementasikan.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia dapat memperkuat peran mereka dalam mendukung program kesehatan nasional. Pesantren Darul Irsyad, melalui perwakilannya, menyatakan komitmennya untuk menerapkan hasil-hasil yang didapat dari pertemuan ini ke dalam lingkungan pesantren. Kepala Madrasah Aliyah, Ust. Abdul Rahman Taufiq, menyampaikan bahwa pesantren Darul Irsyad akan terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan para santri melalui berbagai program yang telah dirancang, serta menjadikan pesantren sebagai tempat yang tidak hanya mendidik secara spiritual, tetapi juga mendukung kesehatan fisik dan mental para santri.

Melalui partisipasi aktif dalam program “Pesantren Sehat”, pesantren diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran, serta mendukung terciptanya generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

 

Kamad MA bersama Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid.
Kamad MA bersama Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid.

Leave a comment